Di era modern berbagai penyakit semakin bermunculan. Baik penyakit dengan nama baru atau penyakit yang sudah lama kita ketahui. Jumlah penderitanya pun semakin hari semakin meningkat.
Peningkatan masalah kesehatan menjadi sesuatu yang menarik dibahas. Apakah karena kemajuan teknologi yang menjadikan sebuah gangguan kesehatan mudah terdeteksi. Atau, karena semakin mundurnya kesadaran pola hidup sehat masyarakar modern.
Di tengah kemajuan zaman, semakin canggihnya alat-alat kedokteran barat, menjamurnya klinik pratama, rumah sakit, semakin ramainya apotek di berbagai daerah. Ada hal menarik, di mana pengobatan klasik justru semakin banyak diminati baik dari kalangan akademisi, praktisi bahkan masyarakat umum secara luas.
Mengutip laman https://yankes.kemkes.go.id/ Selama ini perkembangan pelayanan kesehatan tradisional dan alternatif tampak semakin pesat. Sekitar 32% masyarakat kita memakai pengobatan dan obat tradisional ketika sakit. Perkembangan ini telah mendorong banyaknya usaha di bidang pengobatan dan obat tradisional. Mulai dari budidaya tanaman obat, industri obat, distribusi obat dan praktik mandiri penyehat tradisional, nakestrad dan nakes dengan keahlian komplementer atau holistik.
Perkembangan pengobatan klasik di Indonesia, selain atas dasar akar budaya asli Indonesia terpengaruh juga oleh budaya asing dari India, Tiongkok, Yunani maupun Arab. Cupping atau bekam, akupunktur, pijat tradisional, refleksi, spa, akupresur dan ramuan herbal merupakan beberapa modalitas layanan pengobatan klasik yang semakin berkembang di Indonesia. Namun, pengobatan klasik yang bisa dilakukan oleh semua kalangan adalah food therapy atau terapi makanan yang pada dasarnya mengatur pola makan agar lebih meningkatkan kualitas hidup manusia.
Terapi makanan mungkin masih dianggap sesuatu hal yang diremehkan di kalangan masyarakat luas. Masyarakat dalam penggunaan layanan pengobatan tradisional ketika sakit lebih berfokus pada tindakan fisik atau ramuan herbal ketika sakit. Namun, lupa bahwa pemilihan makanan saat sehat terlebih ketika sakit merupakan salah satu hal paling penting dalam pengobatan klasik maupun modern.
Dapur yang ada di rumah-rumah bisa menjadi apotek bahkan pabrik herbal bagi keluarga. Bumbu masak, sayuran, buah-buahan, daging, ikan bahkan garam dan gula memiliki manfaat dalam perbaikan kesehatan selama penggunaannya benar.
Di Indonesia pada tahun 90an sampai awal tahun 2000, Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma mempopulerkan hidup sehat dengan pendekatan pengobatan klasik Tiongkok. Menjelaskan sifat dan manfaat bumbu dapur, makanan bahkan herbal asli Indonesia ke dalam pemahaman pengobatan klasik Tiongkok.
Menarik dibahas tentang bagaimana makanan menjadi salah satu terapi pengobatan klasik untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Pada tulisan yang akan datang kami akan mencoba mengupas tentang bagaimana sumber daya hayati Indonesia menjadi salahsatu bagian dari terapi makanan dalam pengobatan klasik.
Fakhrur Rozi Muchtar. AMd. Kep
Mahasiswa Jiangxi University Of Chinesse Medicine
0 Komentar