
Kota Sejuta Baso. Begitu nama lain dari kota Tasikmalaya, bukan lagi sebatas Kota Santri.
Apakah benar ada sejuta warung atau penjual baso di sana, saya tidak bisa memastikan kebenarannya. Namun saya berani pastikan, di Tasikmalaya memang gampang menjumpai baso.
Semisal di daerah Kawalu kota Tasikmalaya tempat pondok pesantren guru kami mengajar. Ada banyak pilihan; Baso Japri, Baso Ahmad, Mie Baso Herman dan lain-lain. Nama warung baso terakhir yang disebut jadi langganan saya dan teman-teman ketika berkunjung menemui guru kami. Pokoknya setiap kali ke Kawalu, kami selalu mampir ke Mie Baso Herman. Sampai-sampai guru kami gemas melihat kami, begitu fanatiknya ke Mie Baso Herman, enggan mencoba baso lain.
Bahkan guru kami pernah mengajak kami mencoba baso lain di kota Tasikmalaya. Pernah kami diajak ke Baso Juljol dan Baso Cepot, namun bagi kami baso-baso tersebut belum mampu mengalahkan kenikmatan Mie Baso Herman. Kuah basonya yang berlemak, baso urat plus tetelan dagingnya. Itu yang semakin membuat beliau gemas. Hahahaha… Maafkan kami, guru.
Hingga di awal Maret lalu, kami kembali mengunjungi Kawalu. Kali ini beliau mengajak ke Baso Gejrot yang ada di daerah Singaparna, masih di Tasikmalaya. Lagi-lagi, salah satu ikhtiar beliau mengenalkan khasanah baso di Tasikmalaya kepada kami.

“Coba dulu mienya,” ujar guru kami ketika paket Medium Gejrot tersaji di depan mata saya. Satu baso urat besar, empat baso kecil dan mie kuning.
Terus terang saya bukan penggemar mie, saya tertarik dengan butiran-butiran daging baso kecilnya. Apalagi ketika digigit, ada lumeran cairan gurih seperti keju di dalamnya. Begitu pula ketika gigit baso uratnya, lembut banget dan berasa sekali dagingnya. Saya pun dengan khusyuknya menyantap hingga tak ada yang tersisa di mangkok. Untuk kali ini saya tak sempat lagi memikirkan Mie Baso Herman. Apalagi penggemar kuah baso pedas, sambal dan saus bawang putih Baso Gejrot tidak boleh dilewatkan.
Saya jadi ingat tulisan Yudiman Maulana seorang penulis di kompasiana yang bilang baso paling enak di dunia ada di Tasikmalaya. Saya tidak berani memastikan apakah hal tersebut betul, namun saya berani pastikan bahwa baso di Tasikmalaya menang enak-enak.
(MN Tabroni, mantan editor di Gramedia Majalah, kakek 2 cucu, penikmat kopi yang tinggal di kaki Gunung Manglayang)
0 Komentar