
Sahabat dan sate kambing. Dua hal yang muncul di benak saya setiap kali mendengar kata ‘Bumiayu’. Hehehehe….
Makanya setiap kali ada ajakan untuk berkunjung ke Bumiayu, saya selalu bersemangat. Kapan lagi bisa berhaha-hihi dengan Abu Nisaa Rifai, Mas Bambang, Mbah Wardl cs dan menyambangi H Nur Sholeh. Tiga nama pertama adalah sahabat saya sedangkan yang terakhir adalah nama warung sate kambing muda. Destinasi wisata kuliner nomor satu setiap kali saya berkunjung ke Bumiayu.
Warung sate H Nur Sholeh terletak di Jl. Daha, Jatisawit, Bumiayu, Kabupaten Brebes.
Jika dari kota, patokannya pertigaan sebelum Rumah Sakit Aminah, belok kiri. Namanya desa Karangdempul.

Sate kambing muda di warung tersebut memang jadi menu jagoan. Daging kambing muda yang dibakar tanpa terlihat warna hitam bekas bakaran dan tanpa bumbu saat membakarnya. Nikmat sangat. Dagingnya lembut dan terasa manis.
Yang ‘mengesalkan’, di sana juga ada menu tengkleng kepala kambing. Kesal karena begitu saya mencoba untuk pertama kalinya langsung kecanduan saking enaknya. Hehehehe….
Percaya atau tidak, saya sangat menikmati bola mata kambing! Ada sensasi tersendiri ketika mengunyah utuh bola mata di dalam mulut.
Hanya saja untuk menikmati tengkleng kepala kambing tersebut pembeli kudu pesan sehari sebelumnya. “Karena banyak yang suka,” kata Abu Nisaa Rifai, sahabat saya.
Oh ya, seporsi tengkleng kepala kambing dihargai 95 ribu. Bonus 4 kaki kambing. Tertarik?
(MN Tabroni, mantan editor di Gramedia Majalah, kakek 2 cucu, penikmat kopi yang tinggal di kaki Gunung Manglayang)
0 Komentar