“Mau ngopi nggak?” ajak seorang teman yang tentu saja langsung saya iyakan. “Ada kopi Sukabumi nih,” ujar Deda, begitu ia biasa disapa.
Kopi Sukabumi? Begitu yang terucap dalam hati. Terus terang sebagai orang yang belum lama mengenal kopi, kopi Sukabumi baru kali ini saya dengar. “Saya juga, makanya saya penasaran pengin mencoba,” kata Deda.
Dari keterangan Deda, kopi Sukabumi miliknya berasal dari Gunung Tanjung yang ditanam pada ketinggian 1.200 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kopi yg diproses full washed itu dibelinya seharga 60 ribu untuk 500 gram dalam bentuk green beans. Deda kemudian menyangrainya dalam profil medium.
Nah, sekarang saatnya seduh kopinya. Seperti biasa, kami seduh kopi dengan metode V60. Seduhan pertama kami coba untuk menghasilkan rasa manis kopinya. Hasilnya, rasa manisnya mendominasi diiringi sedikit rasa asam yang diakhiri dengan keset teh. Katanya sih text note kopi Sukabumi full washed ini ada manisnya vanila, asam mangga muda, mawar dan teh hitam.
Kemudian seduhan kedua kami mencoba mengeksplor keasamannya. Hasilnya, dominasi rasa manis digantikan rasa asam dan berakhir dengan rasa manis yang tipis seperti vanila.
Menarik untuk dicoba kan?
(MN Tabroni, mantan editor di Gramedia Majalah, kakek 2 cucu, penikmat kopi yang tinggal di kaki Gunung Manglayang)
FOTO: RIKI
2 Komentar
Mughni Abadi · 7 Juli 2021 pada 09:11
Masyaallah… nikmatnya ngopi di tempat dingin seperti ditempat antum….. Semoga diberi kesempatan untuk mampir kesana…. Baarkallahufiikum
Bagus · 22 Juli 2021 pada 14:05
wa fyka barokallahu