Jintan hitam sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia yang juga dikenal dengan nama ḥabbatus-saudā’ , الحبة السوداء, black cumin, nigella, kalojeera, kalonji, atau kalanji. Jintan hitam kerap kali digunakan sebagai bahan penyedap rasa dan aroma dalam masakan. Selain itu, ternyata jintan hitam memiliki aneka manfaat. Bukti arkeologis awal terkait budidaya jintan hitam sudah ada sejak 3.000 tahun yang lalu. Bahkan jintan hitam ditemukan dalam peradaban Mesir Kuno, seperti pada makam Tutankhamun. Bijinya juga ditemukan dalam botol dari situs bangsa Het di Turki pada ke-2 Sebelum Masehi. Penggunaan jintan hitam untuk kesehatan sudah lebih dari ribuan tahun yang lalu. Berbagai literatur pengobatan kuno sudah menyebutkan manfaat dari jintan hitam seperti Ibnu Qayyim dan Al-Baghdadi. Selain itu ahli pengobatan Yunani kuno, Dioscoredes, pada abad pertama Masehi juga telah mencatat manfaat jintan hitam untuk mengobati sakit kepala dan saluran pernapasan.
Dalam ilmu Thibbun Nabawy penggunaan jintan hitam atau yang biasa disebut ḥabbatus-saudā’ ini disebutkan dalam sebuah hadits:
إِنَّ هَذِهِ الْحَبَّةَ السَّوْدَاءَ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلَّا مِنَ السَّامِ. قُلْتُ: وَمَا السَّامُ؟ قَالَ: الْمَوْتُ.
“Sesungguhnya habbatussauda’ ini adalah obat dari segala penyakit, kecuali penyakit as-saam.”
Aku (Aisyah) bertanya, “Apakah as-saam itu?”
Beliau menjawab, “Kematian.”(HR. al-Bukhari No. 5687)
Ibnu Baththal rahimahullah menjelaskan hadits ini menunjukkan anjuran mengambil manfaat dari habbatussauda’ dalam mengobati setiap penyakit, kecuali kematian.” (Syarah Shahih al-Bukhari Libni Baththal 9/397)
Sekitar 32 – 40% kandungan jintan hitam adalah minyak asiri. Jintan hitam juga mengandung protein, alkaloid, asam linoleat, asam oleat, asam palmitat, trans-anetol, dan konstituen dalam jumlah sedikit seperti nigellisin, nigellidin, nigellimin, dan nigellimin N-oksida. Pemanfaatan jintan hitam bagi kesehatan menjadi dua bentuk yaitu dalam serbuk dan minyak. Biasanya serbuk atau minyak dari jintan hitam ini dimasukkan ke dalam kapsul untuk mempermudah mengkonsumsinya. Sebagaimana minyak lainnya, minyak jintan hitam ini kerap dimanfaatkan untuk kesehatan kulit. Minyak jintan hitam bisa juga dipakai sebagai minyak oles, menambahkannya ke dalam minyak pijat, sampo, atau aneka produk perawatan kulit lainnya.Selain bagi kulit, minyak jintan hitam dapat membantu mengobati rematik. Sebagaimana penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Immunological Investigations.
Dalam penelitian ini dilakukan tes pada 43 wanita dengan rematik ringan sampai sedang yang mengonsumsi kapsul minyak jintan hitam setiap hari selama satu bulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengobatan dengan jintan hitam memberi efek pengurangan gejala arthritis (yang dinilai oleh skala rating DAS-28), tingkat penanda peradangan darah, dan jumlah sendi yang bengkak.
Penelitian terbaru seperti dikutip dari medicalnewstoday.com menunjukkan bahwa thymoquinone dalam minyak jintan hitam dapat menghambat pertumbuhan sel kanker seperti kanker otak, leukemia, dan kanker payudara.
Dalam artikel Journal of Endocrinology & Metabolism, disebutkan bahwa telah dilakukan berbagai penelitian terkait manfaat minyak jintan hitam bagi kesehatan. Penelitian tersebut menggunakan hewan sebagai modelnya. Dari penelitian tersebut didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Minyak jintan hitam memiliki sifat antidiabetes dan meningkatkan kadar gula darah
2. Minyak jintan hitam dapat mengurangi komplikasi penyakit hati dan ginjal serta memperbaiki struktur organ. Hal ini karena kandungan antioksidan pada jintan hitam yang memiliki fungsi anti peradangan.
Manfaat lainnya dari jintan hitam adalah memiliki sifat antibakteri dan antivirus. Hal ini dibuktikan dari suatu penelitian seperti dikutip dari alodokter.com menunjukkan bahwa jintan hitam mampu membasmi virus penyebab hepatitis C, HIV, dan flu. Selain itu, jintan hitam terlihat dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur, sehingga dianggap mampu melawan infeksi.Jintan hitam saat ini juga biasa ditemukan kandungannya dalam bentuk suplemen ASI booster bersama dengan fenugreek dan alfalfa. Hal ini menunjukkan bahwa jintan hitam dapat dimanfaatkan sebagai makanan pelancar ASI.
Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Malaysia tahun 2014 dan diterbitkan dalam jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine melaporkan bahwa minyak jintan hitam bisa meningkatkan kualitas sperma bagi pria. Penelitian yang sama juga menyatakan bahwa jintan hitam membantu menunjang struktur jaringan organ testis yang lebih baik. Bagi pria perokok, jintan hitam sangat dianjurkan karena nikotin dalam rokok dianggap mempengaruhi kualitas sperma.
Minyak jintan hitam maupun serbuk jintan hitam kemungkinan aman dikonsumsi ketika digunakan dalam jangka pendek. Sampai saat ini belum ada informasi yang cukup terkait efek samping jintan hitam jika digunakan dalam dosis besar atau jangka panjang. Sebagian orang mungkin dapat mengalami alergi ketika jintan hitam atau dioleskan pada kulit. Maka sebelum mengoleskannya secara merata, cobalah terlebih dahulu mengolesnya sedikit di permukaan kulit. Pastikan bahwa tidak ada reaksi negatif pada kulit dan jauhkan dari mata, lubang hidung, dan bagian tubuh sensitif lainnya.
2 Komentar
Dhi · 4 Juli 2021 pada 10:55
Terima kasih infonya sangat bermanfaat
Bagus · 4 Juli 2021 pada 21:24
sama sama kak, nantikan postingan kami brikutnya ya